11:56 PM | Posted in ,
Ih, enggak kebayang deh, masak sih otak bisa diajak senam? Yang dimaksud senam di sini adalah melakukan gerakan-gerakan tubuh yang dipercaya dapat memberikan dampak bagi perkembangan dan pertumbuhan otak yang optimal. Seperti diketahui, organ otak ibarat hard disk dalam komputer.
Ia merupakan sentra pengatur seluruh organ tubuh. Jadi agar kinerja otak
selalu tokcer, diperlukan stimulasi tepat dan berkesinam-bungan sejak
bayi. Salah satu caranya dengan melakukan senam otak (brain gym).

Seperti sudah diketahui, otak terbagi menjadi dua bagian. Yaitu otak
belahan kanan dan otak belahan kiri. Otak kanan berkaitan dengan
kreativitas, intuisi, seni. Sementara, otak kiri lebih pada daya
analisa, berpikir logis/rasional. Nah, tujuan senam otak, seperti
dijelaskan Dra. Frieda Mangunsong, M.Ed., dari Departemen Psikologi
Pendidikan, Fakultas Psikologi UI, adalah menjembatani aktivitas otak
belahan kanan dan kiri sehingga terjalin kerja sama diantara keduanya.
Kalau kinerja kedua belahan otak bisa seimbang, diharapkan kemampuannya
jadi optimal.

Coba bayangkan, bagaimana jadinya kalau masing-masing belahan otak
berkembang "sendiri-sendiri", tentunya tidak akan terjadi keselarasan.
"Kalau otak berjalan sendiri-sendiri bisa tidak sinkron. Ibaratnya, saat
anak bahagia, ekspresi yang dimunculkannya malah bersedih."
Ketidakselarasan kerja otak juga akan mengakibatkan anak mengalami
berbagai hambatan, terutama pada proses belajarnya kelak di sekolah.

BANYAK MANFAAT

Jadi, yuk ajak si kecil bersenam otak. Menurut Frieda saat si kecil
berusia 3 bulan, ia sudah mulai bisa diajak bersenam otak. Pasalnya,
otot-otot tubuh si kecil sudah semakin kuat untuk melakukan
gerakan-gerakan senam. Banyak keuntungan yang didapat jika bayi
senantiasa distimulasi dengan senam otak. Di antaranya:

* Bayi akan memiliki kemampuan otak yang optimal.

* Dia akan memiliki kepribadian yang baik, relaks dan hi-dupnya
terhindar dari stres.

* Di masa sekolah mereka akan cepat menyerap berbagai pelajaran dengan
baik. Anak pun akan lebih mudah berkonsentrasi, punya daya ingat tinggi,
dan tak mengalami kesulitan belajar.

* Kelak, anak tumbuh penuh percaya diri dan terhindar dari berbagai
masalah seperti disleksia, dispraksia dan sebagainya.

Intinya anak akan tumbuh menjadi sosok yang terampil, cerdas dan terarah
dengan baik.

SENTUHAN DAN GERAKAN

Frieda mengingatkan agar senam otak dilakukan dengan suasana yang
gembira dan menyenangkan. Jika memungkinkan, iringi dengan lagu-lagu
klasik yang kalem atau lagu berirama lembut. Waktu yang dibutuhkan
sekitar lima menit dengan frekuensi tiga kali setiap hari. Berikut ini
sentuhan dan gerakan senam otak untuk bayi seperti dipaparkan Frieda:

1. Sentuhan pada Dahi

Lakukan sentuhan dan elusan lembut dengan jari jemari di dahi bayi (di
atas kedua matanya). Usap ke arah kiri-kanan dan sebaliknya. Sentuhan
ini dapat mengalirkan darah dari hipotalamus (bagian otak yang berfungsi
sebagai pusat integrasi), menuju otak bagian depan.

* Tujuan:

- Membuat bayi tenang dan tidak takut ataupun tegang.

- Mengaktifkan otak depan sehingga kemampuan berpikir logis dan kreatif
meningkat

2. Sentuhan pada Pipi

Lakukan sentuhan dan elusan lembut di pipi kiri dan kanan secara
bergantian. Tepatnya di sekitar wilayah geraham atas dan bawah. Otot di
dekat geraham atas berfungsi membuka mulut/menguap. Sedangkan, otot di
dekat geraham bawah berfungsi menutup mulut.

* Tujuan:

- Saat menguap terjadi refleks pernapasan sehingga meningkatkan oksigen
ke otak.

- Elusan di sekitar persendian rahang akan melemaskan otot-otot di
bagian pipi dan membantu menyeimbangkan tulang tengkorak dan
menghilangkan ketegangan di bagian kepala dan rahang.

- Mengaktifkan otot untuk bersuara dan mengunyah.

- Mengasah kemampuan penglihatan, perhatian dan konsentrasi.

3. Sentuhan pada Telinga

Lakukan sentuhan dan usapan lembut di bagian pinggir daun telinga kiri
dan kanan secara bergantian. Di bagian ini terdapat banyak saraf-saraf
yang halus. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk melakukan usapan mulai
dari ujung atas daun telinga, turun sepanjang lengkungan telinga dan
berakhir di bagian cuping telinga. Lalu, lakukan pula mulai dari bawah
(cuping telinga).

* Tujuan:

- Mengasah sensitivitas telinga untuk mendengar sehingga kemampuan
pendengarannya makin tajam.

- Mengasah kemampuan/keterampilan bicara dan mengeja.

- Meningkatkan daya konsentrasi dan daya tangkap.

- Menghilangkan stres penglihatan dan ketegangan pada tulang kepala.

- Mengaktifkan formatio reticularis, yaitu kemampuan menyaring suara
yang mengganggu.

4. Sentuhan pada Lekukan di Belakang Telinga Lakukan sentuhan dan elusan
yang lembut pada bagian belakang telinga kiri dan kanan secara
bergantian. Tepatnya di lekukan yang terdapat di batas rambut antara
tengkorak dan tengkuk.
* Tujuan:

- Mengasah keseimbangan tubuh.

- Memfungsikan secara optimal jaringan saraf antara otak dan tubuh.

- Memulihkan otot tengkuk yang lemah atau tegang.

- Meningkatkan kemampuan konsentrasi, perhatian dan fokus penglihatan.

- Gerakan rahang dan tengkorak jadi relaks.

5. Sentuhan pada Bahu

Lakukan sentuhan dan elusan lembut di bagian otot bahu kiri dan kanan
secara bergantian. Gerakkan juga kepala secara perlahan-lahan ke kiri
dan kanan dengan posisi dagu tetap.

* Tujuan:

- Otot leher, tengkuk, dan bahu relaks serta tidak kaku.

- Mengasah keseimbangan otot leher dan otot tengkuk, rahang dan bahu.

- Menghindari kebiasaan memiringkan kepala.

- Mengasah kemampuan gerakan kepala ke kiri dan kanan.

- Mengasah pendengaran dan penglihatan.

- Mengurangi kebiasaan juling dan membelalakkan mata.

- Meningkatkan fokus perhatian, konsentrasi, dan daya ingat.

6. Sentuhan pada Dada dan Pusar
Lakukan sentuhan dan elusan lembut di bagian dada dengan salah satu
tangan, tepatnya di bagian sisi kiri dan kanan tulang tengah (sternum).
Sedangkan salah satu tangan lainnya mengelus pusar.
* Tujuan:

- Meningkatkan/menstimulasi aliran darah yang menghantarkan oksigen ke
otak.

- Mengasah koordinasi dan keseimbangan tubuh bagian kiri dan kanan.



7. Gerakan Mengaktifkan Tangan

Pandulah salah satu tangan anak untuk direntangkan lurus ke atas agar
sekat rongga dada terbuka lebih lebar. Lakukan secara bergantian dengan
tangan yang satunya lagi. Kemudian, rentangkan tangan dengan arah
berbeda yaitu lurus ke depan. Selanjutnya, tangan diluruskan di sisi
pinggul.

* Tujuan:

- Memperkuat otot-otot dada dan bahu.

- Mengaktifkan otot-otot untuk gerakan motorik kasar dan halus.

- Untuk relaksasi dan melancarkan pernapasan.

- Melatih koordinasi mata dan tangan.

8. Gerakan Angka 8 Tidur

Posisi bayi telentang. Badan diluruskan. Tuntun tangannya dan gerakkan
ke arah kiri dan kanan membentuk angka delapan. Lakukan secara bertahap
dan bergantian tangan kiri dan kanan sebanyak 3-4 kali.

* Tujuan:

- Meningkatkan koordinasi otot mata dan mengaktifkan gerakan mata kanan
dan kiri.

- Meningkatkan kemampuan melihat lebih jauh ke sisi kiri atau kanan.

- Mengurangi ketegangan mata.

- Pengenalan simbol dan pengenalan perbedaan sisi kiri dan kanan.

- Mengasah daya konsentrasi, perhatian, koordinasi dan keseimbangan.

9. Gerakan Menyilang

Lakukan gerakan anggota badan secara menyilang. Tangan kanan digerakkan
bersamaan dengan kaki kiri. Atau sebaliknya, tangan kiri digerakkan
bersamaan dengan kaki kanan. Gerakan dilakukan ke depan dan usahakan
melewati garis tengah badan. Lakukan secara perlahan jangan dipaksa.
Supaya suasananya relaks, iringi dengan alunan musik klasik atau
nyanyian yang lembut.

* Tujuan:

- Mengaktifkan hubungan kedua sisi otak, indera perabaan, pendengaran,
penglihatan dan konsentrasi.

- Mengaktifkan gerakan mata dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

- Meningkatkan koordinasi organ tubuh bagian kiri dan kanan.

-------------------------------------------------

Category: ,
��

Comments

1 Response to "Senam Otak Untuk Bayi"

  1. Anonymous On February 24, 2009 at 8:48 PM

    wah...
    tengs ya artikelnya.
    lumayan membantu.
    saya lagi nyari2 ttg senam otak nih.